Berbagai konflik dan serangkaian penyegelan terhadap gereja yang dianggap tidak memenuhi prosedur perizinan menimbulkan pertanyaan bagi demokrasi di Indonesia. Khususnya dalam merayakan dan memaknai HUT RI ke-67 tahun ini, kemerdekaan seakan lenyap karena adanya diskriminasi sesama anak bangsa.
Atas hal itulah, Pendeta Palti Panjaitan dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jemaat Filadelfia Tambun Bekasi menyatakan bahwa sesungguhnya kini Indonesia belum merdeka sepenuhnya. “Kita belum merdeka memang, karena masih terjajah oleh sekelompok orang yang menganggap dirinya benar,” ungkapnya kepada Jawaban.com seusai Ibadah di depan Istana Negara Jakarta, Minggu (26/8).
Namun Pendeta Palti menyatakan juga terus mendoakan dan mendukung segala langkah yang diambil pemerintah dalam menyelesaikan masalah kebebasan beragama di Indonesia yang masih terbelenggu. Dirinya meminta agar pemerintah tegas dan berani mengambil keputusan berikut dengan resiko yang siap ditanggung.
“Tidak ada keberanian dari pemerintah terhadap masalah ini, karena sepertinya mereka juga memelihara kepentingan. Namun pemerintah tetap harus berani. Memang ada resiko yang akan mereka hadapi. Seperti apakah digugat atau juga didemo oleh mereka-mereka yang menganggap dirinya benar itu. Ya tapi mereka (pemerintah) harus tetap berani.”
Kemerdekaan memang bukan hanya slogan dan semboyan semata. Apalah artinya proklamasi kemerdekaan yang terus didengung-dengungkan jika hingga saat ini saja kebebasan beragama di negara ini masih terbelenggu. Mari hargai kemerdekaan dan hak hidup bersama dengan saling menghormati kebebasan beragama sesama anak bangsa.
Baca Juga :